Simulasi Penghitungan kWh yang Didapat dari Pembelian Token Listrik
Sebagai contoh, pelanggan membeli token listrik Rp 200.000 di wilayah Jakarta untuk rumah dengan daya listrik 1.300 VA. Apabila PPJ Jakarta adalah 3%, maka penghitungannya sebagai berikut.
Harga token = Rp 200.000PPJ 3% = Rp 200.000 x 3% = Rp 6.000Tarif dasar listrik = Rp 1.444,70 per kWh
Maka besaran token yang didapat:(Rp 300.000 - Rp 9.000) : Rp 1.444,70 = 132,2 kWh
Jadi, dengan pembelian token Rp 200.000 untuk golongan 1.300 VA non-subsidi di Jakarta, daya listrik yang didapatkan sebesar 132,2 kWh.
Apabila pembelian token listrik melalui bank, harga tersebut belum termasuk biaya admin bank untuk setiap transaksi.
Cara Mengecek Angka Pembelian Token
Foto: Ilustrasi Cara Mengecek Angka Pembelian Token (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stocks)
Jika Moms ingin mengetahui jumlah kWh secara jelas dengan potongan PJJ, Moms bisa mengeceknya di laman resmi PLN.
Cara pengecekan ini dilakukan melalui pilihan “Simulasi Pembelian Token Prabayar” yang tersedia di laman resmi PLN.
Ikuti caranya berikut ini:
MOMSMONEY.ID - Simak informasi beli token listrik Rp 200.000 dapat berapa kWh untuk daya 900VA.
Pemerintah menetapkan tidak ada perubahan untuk golongan tarif R-1/TR dengan bayas daya 900VA-RTM. Adapun tarifnya ditetapkan Rp 1.352 per kWh.
Maka, jika Anda beli token listrik 200 ribu, bisa mendapat 147,93 kWh. Perhitungannya adalah:
Baca Juga: 5 Produk Skincare yang Efektif Bantu Menghilangkan Milia di Wajah
Adapun jumlah kWh yang didapatkan untuk pembelian Rp 200.000 bisa mengalami perubahan. Ini tergantung kebijakan pemerintah yang melakukan penyesuaian tarif listrik setiap tiga bulan sekali.
Ini daftar tarif listrik terbaru yang berlaku hingga 31 Desember 2024
Baca Juga: 8 Istilah Penting Dalam Dunia Kpop yang Wajib Diketahui Kpopers
Demikian informasi beli token listrik 200 ribu rupiah dapat berapa kWh. Saat ini, Anda bisa membeli token listrik atau membayar tagihan listrik melalui berbagai saluran perbankan, e-wallet, atau marketplace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bagi Moms dan Dads yang menggunakan token listrik di rumah, mungkin pernah bertanya. Kira-kira token listrik 20 ribu berapa kWh, ya?
Perlu diketahui bahwa ada 2 cara pembayaran listrik yang diakui di Indonesia, yaitu listrik pascabayar dan listrik prabayar.
Nah, listrik prabayar dapat dibeli dengan menggunakan token listrik.
Token atau pulsa listrik adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik.
Pulsa listrik ini dapat diisi ulang dengan mudah, lho Moms.
Biasanya, layanan isi ulang pulsa listrik dapat ditemukan di minimarket atau dompet digital lainnya.
Jumlah pengisian pulsa listrik pun bervariasi, mulai dari Rp20.000 hingga Rp1.000.000.
Lantas, bagaimana cara menghitung token listrik 20 ribu berapa kWh? Cari tahu dalam ulasan berikut ini, yuk!
Baca Juga: 7 Manfaat Energi Listrik bagi Kehidupan Sehari-Hari
Tarif Listrik Januari-Maret 2024
Pada tahun ini, pemerintah melalui Kementerian ESDM memutuskan untuk tidak menaikkan tarif listrik untuk 13 golongan non-subsidi pada kuartal I-2024 atau Januari-Maret 2024. Sesuai ketentuan pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 jo Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023, penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan non subsidi dilakukan setiap 3 bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter ekonomi makro, yakni kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, serta Harga Batubara Acuan (HBA).
Berikut ini adalah daftar tarif listrik Januari-Maret 2024.
1. Golongan R-1/TR, daya 900 VA-RTM, Rp 1.352 per kWh2. Golongan R-1/TR, daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh3. Golongan R-1/TR, daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh4. Golongan R-2/TR, daya 3.500-5.500 VA, Rp 1.699,53 per kWh5. Golongan R-3/TR, daya 6.600 VA ke atas, Rp 1.699,53 per kWh6. Golongan B-2/TR, daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.444,70 per kWh7. Golongan B-3/TM, daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh8. Golongan I-3/TM, daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh9. Golongan I-4/TT, daya 30.000 kVA ke atas, Rp 996,74 per kWh10. Golongan P-1/TR, daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.699,53 per kWh11. Golongan P-2/TM, daya di atas 200 kVA, Rp 1.522,88 per kWh12. Golongan P-3/TR, Rp 1.699,53 per kWh13. Golongan L/ TR, TM, TT, Rp 1.644,52 per kWh
Token Listrik 20 ribu Berapa kWh?
Foto: Meteran Listrik (Orami Photo Stock)
Dari sekian banyak nominal pengisian token listrik, nominal 20 ribu menjadi pilihan favorit bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Sebab dengan budget Rp20.000, Moms tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli pulsa listrik ini.
Namun, untuk mengetahui berapa kilowatt-hour (kWh) yang dapat Moms beli dengan token listrik senilai 20 ribu, Moms perlu mengetahui tarif listrik per kWh di wilayah.
Hal ini karena tarif listrik dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan perjanjian dengan penyedia listrik di masing-masing wilayah.
Tetapi, pernahkah Moms bertanya, kira-kira berapa kWh yang dihasilkan dari pengisian token listrik sebanyak 20 ribu?
Dikutip dari laman resmi PLN, cara penghitungan jumlah kWh yang didapatkan setiap membeli token listrik adalah sebagai berikut:
Jadi, untuk menjawab token listrik 20 ribu berapa kWh, begini hasil perhitungannya:
Namun, perlu diperhatikan bahwa jumlah perhitungan kWh di atas belum termasuk potongan Pajak Penerangan Jalan (PPJ), ya Moms.
Hal ini karena besaran PPJ setiap daerah berbeda-beda, sehingga tidak bisa dihitung secara general.
Baca Juga: Ini Serba Serbi Token Listrik yang Harus Moms Tahu, Catat!
Cek Tagihan Listrik Melalui Aplikasi PLN
Jika menggunakan aplikasi PLN, Moms bisa mengecek tagihan listrik dengan cara berikut:
Cara untuk cek tagihan listrik melalui PLN Mobile pada pengguna iOS cukup mudah, yaitu:
Tak hanya di iOS, pengguna Android juga bisa mengecek tagihan listrik melalui aplikasi PLN Mobile dengan cara:
Baca Juga: 9 Panduan Instalasi Listrik Rumah yang Tepat dan Aman
Nah, sekarang Moms sudah tidak bingung lagi dengan perhitungan token listrik 20 ribu berapa kWh, lengkap dengan cara mengisi token listrik.
Jika pengeluaran tampak berlebih, ada baiknya untuk lebih menghemat listrik, ya Moms.
Penggunaan listrik pra-bayar atau pakai token listrik banyak dilakukan. Namun, ada hal yang membingungkan saat membeli token listrik.
Misalnya, saat membeli token listrik Rp 200.000, token yang didapat tidak sampai Rp 200.000. Hal ini terjadi karena pengisian token listrik pra-bayar dikonversikan dalam bentuk kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal Rupiah.
Tak hanya itu, pada saat pengisian token listrik juga terdapat biaya lain sehingga memotong sedikit jumlah kWh yang didapat. Dilansir dari situs resmi PLN, biaya tersebut adalah Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang sudah diatur oleh masing-masing pemerintah daerah. Adapun, tarif PPJ antara 3-10%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana penghitungan kWh yang didapat dari nominal token listrik yang dibeli?
Sebelum menghitung kWh yang didapat, sebaiknya ketahui dulu daftar tarif listrik terbaru 2024.
Daftar Tarif listrik Juli-September 2024
1. Golongan R-1/TR daya 900 VA, seharga Rp 1.352,00 per kWh.
2. Golongan R-1/TR daya 1.300 VA, seharga Rp 1.444,70 per kWh.
3. Golongan R-1/TR daya 2.200 VA, seharga Rp 1.444,70 per kWh.
4. Golongan R-2/TR daya 3.500 - 5.500 VA, seharga Rp 1.699,53 per kWh.
5. Golongan R-3/TR daya 6.600 VA ke atas, seharga Rp 1.699,53 per kWh.
6. Golongan B-2/TR daya 6.600 VA - 200 kVA, seharga Rp 1.444,70 per kWh.
7. Golongan B-3/TM daya di atas 200 kVA, seharga Rp 1.114,74 per kWh.
8. Golongan I-3/TM daya di atas 200 kVA, seharga Rp 1.114,74 per kWh.
9. Golongan I-4/TT daya 30.000 kVA ke atas, seharga Rp 996,74 per kWh.
10. Golongan P-1/TR daya 6.600 VA - 200 kVA, seharga Rp 1.699,53 per kWh.
11. Golongan P-2/TM daya di atas 200 kVA, seharga Rp 1.522,88 per kWh.
12. Golongan P-3/TR untuk penerangan jalan umum, seharga Rp 1.699,53 per kWh.
13. Golongan L/TR, TM, TT, seharga Rp 1.644 per kWh.
Nah, bagi kamu yang ingin membeli token listrik atau menggunakan listrik pra-bayar bisa banget untuk mengecek besaran kWh yang didapatkan. Sebab, besaran yang didapatkan tidak sama dengan apa yang dibayarkan.
Misalnya, saat membeli token listrik Rp 200.000, token yang didapat tidak sampai Rp 200.000. Hal ini terjadi karena pengisian token listrik pra-bayar dikonversikan dalam bentuk kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal Rupiah.
Tak hanya itu, pada saat pengisian token listrik juga terdapat biaya lain sehingga memotong sedikit jumlah kWh yang didapat. Dilansir dari situs resmi PLN, biaya tersebut adalah Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang sudah diatur oleh masing-masing pemerintah daerah. Adapun, tarif PPJ antara 3-10%.
Lantas, bagaimana penghitungan kWh yang didapat dari nominal token listrik yang dibeli?
Simulasi Penghitungan kWh yang Didapat dari Pembelian Token Listrik
Sebagai contoh, pelanggan membeli token listrik Rp 200.000 di wilayah Jakarta untuk rumah dengan daya listrik 1.300 VA. Apabila PPJ Jakarta adalah 3%, maka penghitungannya sebagai berikut.
Harga token = Rp 200.000PPJ 3% = Rp 200.000 x 3% = Rp 6.000Tarif dasar listrik = Rp 1.444,70 per kWh
Maka besaran token yang didapat:(Rp 200.000 - Rp 6.000) : Rp 1.444,70 = 134,2 kWh
Jadi, dengan pembelian token Rp 200.000 untuk golongan 1.300 VA non-subsidi di Jakarta, daya listrik yang didapatkan sebesar 132,4 kWh.
Apabila pembelian token listrik melalui bank, harga tersebut belum termasuk biaya admin bank untuk setiap transaksi.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM memutuskan untuk tidak menaikkan tarif listrik periode Juli-September 2024. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jisman P. Hutajulu mengungkapkan kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga daya saing industri serta menjaga tingkat inflasi.
Sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 jo. Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023, penyesuaian tarif tenaga listrik bagi 13 golongan pelanggan nonsubsidi dapat dilakukan setiap 3 bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter ekonomi makro, yakni kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, serta Harga Batubara Acuan (HBA).
Parameter ekonomi makro yang digunakan untuk Triwulan III Tahun 2024 adalah realisasi pada bulan Februari, Maret, dan April Tahun 2024, yaitu kurs sebesar Rp15.822,65/USD, ICP sebesar 83,83 USD/barrel, inflasi sebesar 0,38%, dan HBA sebesar 70 USD/ton sesuai kebijakan DMO Batubara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan empat parameter (kurs, ICP, inflasi dan HBA) seharusnya penyesuaian tarif tenaga listrik atau tariff adjustment bagi 13 golongan pelanggan mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Namun untuk menjaga daya saing dan mengendalikan inflasi, Pemerintah memutuskan tarif listrik tetap atau tidak naik," ujar Jisman dalam keterangannya, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Senin (1/7/2024).
Tak hanya itu, tarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik. Termasuk di dalamnya pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, dan pelanggan yang peruntukan listriknya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Cara Pengisian Token pada Meteran PLN
Foto: Meteran PLN (Orami Photo Stock) (bekasikekinian.com)
Jika Moms baru pertama kali menggunakan token dan kesulitan untuk mengisinya pada meteran, Moms bisa ikuti cara berikut:
Baca Juga: 8 Cara Cek Tagihan Listrik, Bisa Melalui Marketplace
Foto: Ilustrasi Cara Cek Tagihan Listrk (Pln.co.id) (Pln.co.id)
Selain mengetahui jumlah kWh dan cara memasukan token listrik ke meteran, Moms juga perlu memahami cara mengecek tagihan listrik.
Terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk mengecek tagihan listrik, yaitu melalui laman resmi PLN dan aplikasi PLN.
Cara mengecek tagihan listrik melalui website PLN adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 9+ Cara Menghemat Listrik di Rumah, Bye Tagihan Bengkak!