BNN dan Polda Kalimantan Tengah berhasil menangkap Saleh alias Salihin bin Abdullah, DPO kasus narkoba yang kabur sejak 2022. Rumah bos narkoba ini menjadi sorotan. Karena meski nampak kumuh dari luar, namun bagian dalam rumah yang kerap dijadikan lokasi pesta narkoba itu, memiliki fasilitas layaknya hotel mewah. Dari luar rumah milik Saleh yang berlokasi di Kampung Puntun, kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ini serupa dengan bangunan lain di sekitarnya. Dinding dari besi seng yang mulai berkarat dan berfondasikan kayu.  Namun siapa sangka, di dalam ada begitu banyak fasilitas mewah. Mulai dari kamar berpendingin ruangan, kloset duduk hingga bajan mandi layaknya hotel berbintang. Ini adalah rumah persembunyian bos narkoba asal Palangka Raya selama buron.

Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polda Kalimantan Tengah menggerebek rumah Saleh alias Salihin bin Abdullah, DPO

yang kabur sejak 2022. Dari penggeledahan ini, BNN turut menemukan lebih dari Rp900 juta uang tunai yang disimpan Saleh di dalam rumahnya. BNN menyebut di sini Saleh kerap menggelar pesta narkoba bersama teman-teman wanitanya.

Saleh merupakan bandar narkoba yang di meja hijaukan atas kepemilikan 202,8 gram sabu. Di Oktober 2022, Saleh menjadi DPO usai berhasil kabur saat proses hukumnya tengah bergulir. Ia kerap berpindah dari Samarinda hingga Banjarmasin. Sebelum ke Kampung Puntun, Saleh sempat tinggal di Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Sementara itu Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol Djoko Poerwanto negara hadir dalam memberantas peredaran narkoba dan dipastikan tidak boleh kalah.

Saleh yang kini sudah menjadi terpidana, dijuluki sebagai Pablo Escobar dari Kalimantan Tengah karena rapi dan terstruktur dalam menjalankan bisnis haramnya.

Charisma, A., Pratama, R., Rusiana Iskandar, H., & Haz, F. (2023). Pengaruh Penambahan Slot Terhadap Kinerja Antena WLAN. ELECTRON Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 4(1), 10–14. https://doi.org/10.33019/electron.v4i1.41

For Industry Professionals

Diduga akibat kebocoran tabung gas elpiji, sebuah rumah makan di Jalan Dago, Kota Bandung, Jawa Barat hangus terbakar. Tujuh orang mengalami luka bakar. Sejumlah pengunjung dan pegawai yang ada di rumah makan berlarian ke luar untuk menyelamatkan diri. Petugas pemadam kebakaran Kota Bandung yang tiba di lokasi kejadian langsung berupaya memadamkan api, agar tidak menjalar ke bangunan lainnya.

Menurut seorang saksi, api diduga berasal dari tabung gas yang bocor, terdengar suara ledakkan hingga akhirnya terbakar. Tujuh unit mobil pemadam kebakaran Kota bandung dikerahkan untuk memadamkan api. Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian.

Petugas terus melakukan pendinginan di sekitar rumah makan yang terbakar. Sementara, tujuh orang pegawai yang mengalami

langsung dibawa ke rumah sakit. Akibat peristiwa kebakaan ini, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.